Jumat, 19 Desember 2008

Adab sesudah berdoa



Menurut riwayat-riwayat hadis dari Ahlul bait Nabi saw adab sesudah berdoa banyak sekali, sebagian yang terpenting adalah:

Pertama: Setiap sesudah berdoa membaca:

مَا شَاءَ اللهُ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
Mâ syâallâhu lâ quwwata illâ billâh
Kehendak Allah, tiada kekuatan kecuali dengan Allah

Kalimat ini memiliki keutamaan yang besar, karena mengandung makna: pengakuan seorang hamba terhadap kehendak Allah yang mutlak, keterlepasan dari semua sebab, dan hanya bergantung pada kekuatan Allah swt.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Jika sesudah berdoa seseoran membaca mâ syâallâhu lâ hawla wa lâ quwwata illâ billâh, maka Allah azza wa jalla menyatakan: Hamba-Ku telah bertekad dan patuh pada perintah-Ku, penuhi (wahai para malaikat-Ku) hajatnya.” (Al-Kafi 2: 378, hadis ke 1)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) juga berkata:

“Tidak ada seorang pun yang berdoa lalu mengakhiri doanya dengan membaca mâ syâallâhu lâ hawla wa lâ quwwata illâ billâh, kecuali doanya diijabah oleh Allah.” (Amali Ash-Shaduq: 166, hadis ke 6)

Kedua: Membaca shalawat

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mempunyai hajat kepada Allah azza wa jalla, maka hendaknya ia memulai dengan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, kemudian mohonlah hajatnya, kemudian akhiri doanya dengan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sesungguhnya Allah azza wa jalla Maha Mulia untuk tidak memperhatikan dan tidak memenuhi hajatnya.” (Al-Kafi 2: 358, hadis ke 16)

Ketiga: Mengusapkan kedua tangan pada wajah dan kepala
Di antara adab sesudah berdoa mengusapkan kedua tangan pada wajah dan kepala.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Tidaklah seorang hamba menampakkan tangannya kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Perkasa, kecuali Allah azza wa jalla malu menolaknya dengan tangan hampa, sehingga Dia memenuhi tangan itu dari keistimewaan rahmat-Nya yang dikehendaki-Nya. Karenanya, jika salah seorang dari kamu berdoa, maka jangan kembalikan tangannya sebelum mengusapkan pada wajah dan kepalanya.” (Al-Faqih 1: 213)

Dalam doa-doa Ahlul bait Nabi saw disebutkan:

“Belum pernah kembali tangan yang bermohon hampa dari pemberian-Mu, dan sia-sia dari curahan karunia-Mu.” (Iddatud da`i: 210)

Keempat: Jika doanya telah diijabah maka disunnahkan membaca:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي بِعِزَّتِهِ تَتَمُّ الصَّالِحَاتُ
Alhamdulillâhil ladzî bi’izzatihi tatammush shâlihât

Segala puji bagi Allah yang keagungan-Nya menyempurnakan semua kebaikan

(Biharul Anwar 93: 370, hadis ke 9)

Kemudian lakukanlah shalat syukur. (Biharul Anwar 95: 415)
Jika ijabah doanya masih tertunda, maka hendaknya membaca:

اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
Alhamdulillâhi ‘alâ kulli hâl

Segala puji bagi Allah atas segala keadaan

Dan jangan bosan berdoa. (Biharul Anwar 93: 370, hadis ke 9)

Tidak ada komentar: