Minggu, 17 Mei 2009

Prediksi Falakiyah terhadap Kalah-Menang Dalam Perpolitikan


Akhir-akhir ini bangsa Indonesia, khususnya para politisi, sedang sibuk mengosong Capres dan Cawapres. Siapakah di antara mereka yang akan memang menjadi Presiden RI?

Pala ulama terdahulu dalam kitab-kitab klasiknya seperti Mujarrbat Imamiyah dan Syamsul Ma’arif, telah membuat rumus-rumusan antara lain tentang Menang dan Kalah dalam perpolitikan dan kekuasaan. Berikut ini salah satu rumus dan Cara menghitungnya:

Hitunglah, misalnya dua nama calon wapres, berdasarkan huruf ABJADUN:

Untuk mengetahui kalah dan menang antara dua perlawanan, jumlahkan
masing-masing namanya kemudian dibagi 9 (sembilan):
(A) Jika jumlah sisanya beda dan keduanya genap, maka angka yang lebih kecil menang.
(B) Jika jumlah sisanya beda dan keduanya ganjil, maka angka yang lebih kecil menang.
(C) Jika jumlah sisanya beda, yang satu genap dan yang lain ganjil, maka angka yang besar menang.
(D) Jika jumlah sisanya sama dan kedua genap, maka yang dilawan (ditantang) menang.
(E) Jika jumlah sisanya sama dan kedua ganjil, maka yang melawan (menantang) menang.

Contoh: Dawud (داود) dan Jalud (جالود). Musa (موسى) dan (فرعون ).
Jumlah huruf nama Dawud (15), nama Jalud (44). Setelah masing-masing dibagi (9), sisa nama Dawud (6) nama Jalud (8). Kemudian lihat rumusan di atas, ternyata (A), yaitu Nabi Dawud (as) menang.

Jumlah huruf nama Musa (116), nama Fir’un (406). Setelah masing-masing dibagi (9) sisa nama Musa (8) dan nama Fir’un (1). Kemudian lihat rumusan di atas, ternyata (C)) yaitu Nabi Musa (as).

Dengan rumus perhitungan tersebut

Tidak ada komentar: