Minggu, 05 Juli 2009

Amalan Praktis pada Layâlil Bidh (13, 14, 15) Rajab

Sebentar lagi kita akan memasuki
Layâlil Bidh (malam-malam purnama): malam ke13, 14 dan 15. Yakni saat-saat bertemunya dua keutamaan: keutamaan Layâlil bidh dan keutamaan bulan Rajab.

Layâlil Bidh Rajab 1430 H bertepatan:
6 Juli = 13 Rajab
7 Juli = 14 Rajab
8 Juli = 15 Rajab

Bagi orang-orang yang sibuk, setidaknya mengheningkan pikiran dan mengkhusukkan hati beberapa menit, di dalam mobil, meja kerja di depan computer atau notebook, guna menghormati hadirnya malam-malam yang mulia di bulan yang mulia.

Bersama tenggelamnya matahari di ufuk barat pada Layâlil bidh, dalam keheningan dan kekhusukan kita sampaikan shalawat dan salam kepada Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa). Lalu membaca Fatihan untuk mereka, orang tua kita, kerabat dan sahabat kita kaum muslimin dan mukmin. Kemudian membaca dengan hikmat doa berikut:

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad

Allâhumma innî as-aluka shabrasy syâkirîn laka, wa ‘amalal khâifina minka, wa yaqînal ‘abidîna laka. Allâhumma Antal ‘Aliyyul ‘Azhîmu, wa ana ‘abdukal bâisul faqîr. Antal ghaniyyul Hamîd, wa anal ‘abdudz dzalîl. Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi wamnun bighinâka ‘alâ faqrî, wa bihilmika ‘alâ jahlî, wa biquwwatika ‘alâ dha’fi, yâ Qawiyyu yâ ‘Azîzu. Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihil awshiyâil mardhiyyîna, wakfinî ma ahammanî min amrid dun-yâ wal-âkhirah yâ Arhamar râhimîn.

Dengan asma AllahYang Maha Pengasih Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, aku memohon kesabaran orang-orang yang bersyukur kepada-Mu,
amal orang-orang takut pada-Mu, dan keyakinan orang-orang yang beribadah pada-Mu.
Ya Allah, Engkau Maha Mulia dan Maha Agung, sementara aku adalah hamba-Mu yang sengsara dan fakir. Engkau Maha kaya dan Maha Terpuji, sementara aku adalah hamba-Mu yang hina.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya,
karunikan kekayaan-Mu pada kefakiranku, santun-Mu pada kejahilanku, kekuatan-Mu pada kelemahanku wahai Yang Maha Kuat dan Maha Mulia.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya para washi yang diridhai, cukupi apa yang kuinginkan dalam urusan dunia dan akhirat wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.

Yâ Man arjûhu likulli khayrin, wa âmana sakhathahu ‘inda kulli syarrin, yâ May yu’thil katsîr bil qalîl, yâ May yu’thî man sa-alahu, yâ May yu’thî mallam yas-alhu wa mallam ya’rifhu tahannunan minhu wa rahmatan. A’thinî bimas-alatî iyyâka jamî’a khayrid dun-yâ wa jamî’a khayral âkhirag, washrif ‘annî bimas-alati iyyâka jamî’a syarrid dun- syarrid dun-yâ wa syarral âkhirah, fainnahu ghayru manqûshin mâ a’thayta, wa zidnî min fadhlika yâ Karîm.

Wahai Yang selalu kuharapkan dalam semua kebaikan, Yang Menyelamatkan dari murka-Nya saat aku berada dalam keburukan.
Wahai Yang Memberi karunia yang banyak dengan amalku yang sedikit,
Wahai Yang Memberi orang yang memohon kepada-Nya,
Wahai Yang Memberi orang yang tidak memohon kepada-Nya dan belum mengenal rahmat dan kasih sayang-Nya.
Karuniakan padaku apa yang kumohon pada-Mu agar aku memperoleh semua kebaikan dunia dan akhirat.
Jauhkan dariku semua keburukan dunia dan akhirat, yang kumohon pada-Mu, Sesungguhnya tidak akan mengurangi karunia-Mu apa yang telah Kau berikan, maka tambahkan padaku dari karunia-Mu wahai Yang Maha Mulia.
(Doa di bulan Rajab)

CATATAN
1. Diharapkan Amalan ini juga dipublikasikan kepada kerabat dan sahabat kita.
2. Untuk lebih hikmat dan khusuk, bisa diantarkan dengan membaca keajaiban doa ini bulan Rajab, bisa dibaca di:
http://shalatdoa.blogspot.com/2009/06/keajaiban-doa-ummu-dawud.html
3. Bagi yang punya waktu luang, dianjurkan berpuasa pada hari ke13, 14, dan 15 dan membaca doa Ummu Dawud bakdah Zuhur pada hari ke 15.
4. Semoga dengan kemuliaan bulan Rajab, Layâlil bidh dan amalannya, Allah swt mengalirkan kepada kita kemudahan rizki, keberkahan, dan kebahagiaan. Yang punya hajat dipenuhi, yang punya hutang ditunaikan, yang sakit disembuhkan, yang punya masalah diselesaikan dengan pertolongan-Nya.
5. Bagi yang ingin memiliki keutamaan bulan Rajab, berikut amalan dan doa2nya secara lengkap bisa mendownload di halaman produk Islami/eBook Islami, di:
http://www.tokoku99.com

Wahai saudara-saudaraku khususnya yang punya problem! Mari kita manfaatkan bulan Rajab yang mulia ini, untuk menemukan solusi yang terbaik terhadap problem yang sedang kita hadapi. Kita jadikan kisah ini sebagai motivator untuk menumbuhkan semangat baru dan keyakinan yang kuat bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Dermawan memberi solusi, memberi karunia, memberi …dan memberi… di luar dugaan dan kemampuan manusia.

Semoga berkat doa Ummu Dawud dan bulan Rajab yang mulia ini kita menemukan keajaiban dalam hidup dan kehidupan seperti yang telah didapatkan oleh Ummu Dawud dalam problemnya yang sungguh amat berat.

Jika Doa Ummu Dawud merupakan amalan yang paling utama di bulan Rajab, maka dapatlah dipahami bahwa doa ini sangatlah ampuh bagi yang punya problem, dan bulan Rajab merupakan bulan yang mengalirkan energi yang kuat untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Dalam tata caranya doa ini dibaca bakdah Zuhur pada hari Nishfu Rajab (tanggal 15 Rajab), yang diawali dengan berpuasa dari tanggal 13, 14 dan 15 Rajab.

Kisah Keajaiban Doa Ummu Dawud
Kisah ini diceritakan oleh Ibrahim bin Ubaidillah bin Fadhel bin Ula’ Al-Madani.
Ummu Dawud adalah Fatimah puteri Abdillah bin Ibrahim, saat itu usianya sangat tua.

Ummu Dawud berkata: Abu Ad-Dawaniq telah membunuh Abdullah bin Hasan, yang sebelumnya ia juga membunuh kedua putera Abdullah yaitu Muhammad dan Ibrahim. Kemudian ia menangkap anakku Dawud bin Al-Husein di Madinah, bersama anak pamannya Al-Husein. Ia mengikatnya dengan rantai besi, lalu membawanya ke Irak.

Sejak saat itu aku tidak pernah lagi melihat anakku dan tidak pernah mendengar beritanya, ia dipenjara di Irak. Aku sangat sedih, aku hanya bisa memohon kepada Allah dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Aku memohon kepada Allah swt agar anakku segera dibebaskan dari penjara. Aku juga minta tolong kepada saudara-saudaraku yang zuhud dan ahli ibadah untuk memohonkan kepada Allah agar aku segera dipertemukan dengan anakku sebelum kematian menjemputku. Mereka telah berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan harapanku.

Beberapa hari berikutnya aku mendengar berita bahwa anakku dibunuh. Sebagian orang memberitakan bahwa anakku dan anak pamannya akan digantung tiang gantungan. Aku sangat sedih, semakin hari semakin kurasakan besar musibahku. Aku merasa bahwa doaku tidak diijabah dan permohonanku tidak diperkenankan. Hatiku terasa sempit, umurku semakin tua, tulangku semakin ringkih, hampir-hampir aku merasa putus asa karena anakku, lemahnya tubuhku dan menuanya umurku.

Pada suatu hari aku mendatangi Abu Abdillah Ja’far bin Muhammad Ash-Shadiq (sa). Saat itu beliau sedang sakit. Setelah bertanya keadaannya dan mendoakannya, aku minta izin untuk pulang. Saat aku mau pulang beliau bertanya: “Wahai Ummu Dawud, bagaimana berita tentang Dawud, engkau telah menyusuiku bersamanya.” Maksudnya beliau saudara sesusu dengannya.

Mendengar pertanyaan dan pernyataannya aku menangis sambil berkata: Jadikan aku tebusanmu, Dawud dipenjara di Irak. Sejak itu aku tidak mendengar lagi beritanya, aku hampir putus asa. Aku ingin sekali berjumpa dengannya. Aku sangat merindukannya. Aku mohon engkau mendoakannya karena dia adalah saudaramu yang sesusu.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: Wahai Ummu Dawud, tahukah kamu tentang doa Istiftah, doa mustajabah, doa keselamatan. Dengan doa ini Allah Azza wa Jalla membukan pintu-pintu langit, para malaikat akan hadir untuk menyampaikan kabar gembira tentang ijabahnya doa. Inilah doa yang mustajabah, doa yang tak ada hijab dengan Allah azza wa jalla, orang yang membacanya akan mendapatkan pahala surga.

Fatimah (Ummu Dawud) bertanya: Wahai putera orang-orang suci, bagaimana cara aku mengamalkannya?

Beliau berkata: Wahai Ummu Dawud, sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang mulia yaitu bulan Rajab, bulan yang penuh berkah, bulan yang besar kemuliaannya, di dalamnya doa didengar oleh Allah swt. Berpuasalah selama tiga hari di dalamnya, hari ke 13, 14, dan 15; inilah hari-hari biydh (purnama). Kemudian lakukan mandi sunnah pada hari Nishfu ketika matahari tergelincir; lalu lakukan shalat sunnah Zawal delapan rakaat (setiap dua rakaat salam) secara khusuk, sempurnakan rukuk dan sujudnya serta qunutnya. Pada rakaat pertama sesudah Fatihah membaca surat Al-Kafirun, rakaat kedua sesudah Fatihah membaca surat Al-Ikhlash (6 kali), pada rakaat berikutnya baca surat-surat pendek sesuai dengan yang kamu kehendaki. Selanjutnya lakukan shalat Zuhur, kemudian lakukan lagi shalat sunnah delapan rakaat, sempurnakan rukuk dan sujudnya serta qunutnya. Lakukan shalat ini di rumah yang bersih dan tempat yang bersih, pakailah wangi-wangian, karena para malaikat menyukainya.Usahakan tidak ada seorangpun memasukinya dan ngajak bicara denganmu, atau sisa waktunya isi dengan zikir dan amalan sunnah. Jika perlu catatlah amalan dan doa ini. Sesudah membaca doa ini, sujudlah sambil membaca doa: Allahumma laka sajadtu ..(selengkapnya doa ini ada di bagian akhir doa Ummu Dawud).

Usahakan matamu ikut bertasbih dengan tetesan air matamu. Karena hal itu menjadi tanda ijabahnya doa, terbukanya hati dan tercurahnya ibrah (pelajaran). Jagalah baik-baik apa yang telah aku ajarkan padamu, hati-hati jangan sampai jatuh pada tangan orang lain yang akan memanfaat doa ini untuk tujuan yang tidak benar. Karena doa ini adalah doa yang mulia, di dalamnya terdapat nama yang paling agung, yang jika berdoa dengannya, Allah akan mengijabah doanya dan memberi apa yang dimohonnya sekalipun langit dan bumi telah melebur, semua lautan telah menyatu dengan yang lain. Semuanya akan berada di antara kamu dan hajatmu. Dengan doa ini Allah azza wa jalla akan memberi kemudahan padamu untuk mencapai apa yang kamu inginkan, memberimu apa yang kamu harapkan, menunaikan hajatmu, dan menyampaikan kamu apa keinginanmu. Siapa saja, laki maupun perempuan, yang berdoa dengan doa ini ia akan diijabah doanya oleh Allah swt. Sekiranya semua jin dan manusia memusuhi anakmu, niscaya Allah melindungimu dari bahaya mereka, menjagamu dari kejahatan lisan mereka, dan menghinakan kuduk mereka, insya Allah.

Ummu Dawud berkata: Setelah aku mencatatnya aku pulang ke rumah. Ketika memasuki bulan Rajab, aku menunggu hari-hari itu. Aku berpuasa dan berdoa sebagaimana yang beliau perintahkan padaku. Sesudah melakukan shalat Maghrib dan Isya’, dan sesudah berbuka puasa, aku melakukan shalat-shalat sunnah sehingga larut malam. Lalu aku tidur. Dalam tidurku aku mimpi bershalawat kepada para malaikat, para nabi, para syuhada’, para abdal dan hamba-hamba Allah yang shaleh, dan aku bermimpi berjumpa dengan Rasulullah saw. Dalam mimpiku beliau berkata padaku: “Wahai puteriku, wahai Ummu Dawud, berbahagialah! Semua yang kamu inginkan agar saudara-saudaramu menjadi penolongmu dan pemberi syafaat untukmu, permohonan ampunan bagimu, semuanya membahagiakanmu, hajatmu telah tercapai. Berbahagialah dengan ampunan Allah dan ridha-Nya, kamu telah dibalas dengan kebaikan. Berbahagialah! Allah telah menjaga anakmu dan akan mengembalikannya padamu, insya Allah.”

Kemudian aku terbangun dari tidurku. Demi Allah, tidak lama kemudian nampaklah dari kejauhan seorang pengendara yang berlari kencang dari arah Irak. Setelah mendekat padaku ternyata dia adalah anakku Dawud.

Ia berkata padaku: Wahai ibuku, aku dipenjara di Irak dalam ruangan penjara yang sangat sempit. Aku tak punya harapan untuk dilepaskan dari penjara. Ketika tidur di malam nishfu Rajab aku bermimpi, melihat dunia merendah padaku sehingga aku melihatmu sedang melakukan shalat di sajadahmu dikelilingi oleh para tokoh, kepala mereka di langit dan kaki mereka di bumi. Mereka berpakaian warna hijau, mereka bertasbih di sekitarmu. Salah seorang dari mereka berwajah tampan seperti indahnya wajah Nabi saw, pakaiannya bersih, baunya harum, ucapannya lembut, beliau berkata padaku: Wahai putera seorang ibu yang sudah tua dan shalehah, berbahagialah! Doa ibumu telah diijabah oleh Allah azza wa jalla. Lalu aku terbangun. Tak lama kemudian di malam itu juga seorang utusan Abu Ad-Dawaniq mendatangiku, ia memerintahkan agar melepaskan rantai besiku, ia bersikap baik padaku, ia juga memerintahkan agar memberiku uang sepuluh ribu dirham, dan mengantarkan aku pada seorang yang mulia dan mempercepat perjalanannya. Sehingga sampailah aku di Madinah.

Ummu Dawud berkata: Aku segera membawa anakku ke rumah Abu Abdillah Ja’far Ash-Shadiq (sa). Setelah kuucapkan salam padanya aku ceriterakan tentang anakku. Kemudian beliau berkata: “Abu Ad-Dawaniq bermimpi Ali bin Abi Thalib (sa) berkata padanya: ‘Lepaskan cucuku; jika tidak, kamu akan dicampakkan ke neraka’. Dalam mimpinya ia melihat seakan di bawah kaki ada bara api, lalu ia terbangun dan terjatuh. Karena itulah ia membebaskanmu dari penjara.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 33-36)

Doa Ummu Dawud, yang dilengkapi teks arab dan bacaan teks latin serta terjemahan Indonesia, bisa didownload di bagian halaman Produk Islami/eBook Islami, di:
Di website ini juga banyak doa2 yang dapat didownload secara gratis.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Milis
Keluarga Bahagia
Shalat dan Doa
FengShui Islami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar