Jumat, 19 Desember 2008

Doa untuk Mencapai Hajat



Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad

Ilâhî kayfa ad’ûka wa ana ana, wa kayfa aqtha’u rajâî minka wa Anta Anta. Ilâhî idzâ lam as-alka fatu’thînî faman dzal ladzî as-aluhu fatu’thînî? Ilâhî idzâ lam ad’ûka fatastajîbulî faman dzal ladzî ad’ûhu fayastajîbulî? Ilâhî idzâ lam adharra’ ilayka fatarhamunî faman dzal ladzî adharra’u ilayhi fayarhamunî? Ilâhî fakamâ falaqtal bahra li-Mûsâ `alayhis salâm wa najjaytahu as-aluka an tushalliya ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, wa an tunajjinî mimmâ ana fîhî, wa tufarrija `annî farajan `âjilan ghayra âjilin bifadhlika wa rahmatika yâ Arhamar râhimîn.

Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ilahi, Bagaimana aku berdoa kepada-Mu sementara aku adalah aku, bagaimana aku putus asa dari-Mu sementara Engkau adalah Engkau. Ilahi, jika aku tidak memohon kepada-Mu yang kemudian memberi aku, kepada siapa lagi aku harus memohon yang kemudian memberi aku? Ilahi, jika aku tidak berdoa kepada-Mu yang kemudian mengijabah doaku, kepada siapa lagi aku harus berdoa yang kemudian memperkenankan doaku? Ilahi, jika aku tidak merendahkan diri kepada-Mu yang kemudian menyayangi aku, kepada siapa lagi aku harus merendahkan diri yang kemudian menyayangi aku? Ilahi, sebagaimana Engkau telah membelah lautan untuk Nabi Musa (as) dan Kau selamatkan ia, aku memohon kepada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, selamatkan aku dari apa yang aku takutkan, dan bahagiakan aku dengan kebahagiaan yang segera dan tidak tertunda-tunda dengan karunia dan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi. (Mujarrabat Imamiyah, hlm 114).

Doa ini diajarkan oleh Imam Ali Zainal Abidin (sa), salah seorang cucu Rasulullah saw yaitu putera Al-Husein bin Fatimah binti Rasulilllah saw.

Doa ini diriwayatkan oleh Maqatil bin Sulaiman dari Imam Ali Zainal Abidin (sa). Ia mengatakan: Barangsiapa yang membaca doa ini seratus kali dan doanya tidak diijabah, maka laknatlah Maqatil.

Ini menunjukan bahwa Maqatil bin Sulaiman telah membuktikannya, dan saking yakinnya ia berani mengatakan seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar